My Writings. My Thoughts.
Harkitnas 102-2010
On » Sabtu, 24 Juli 2010 //
In »
2010,
Bantaeng,
Hari Kebangkitan Nasional
Hari Kebangkitan Nasional (HARKITNAS) bakal diperingati lagi esok. Tepatnya Kamis, 20 Mei 2010, genap 102 tahun sejak 20 Mei 1908 silam. Momentum Harkitnas diperingati tiap tahunnya dengan berbagai cara, khususnya Upacara Bendera. Pada dasarnya momentum ini hanyalah sebagai pengingat sejarah masa lalu. Perayaan begitu ramai, khidmat dan penuh warna. Tetapi, apalah arti jika tidak ada yang dapat dijadikan hikmah dari peringatan dimaksud, melainkan sekedar peringatan.
Sadar atau tidak, masyarakat negeri ini masih menganut paham doing that is not good. Semestinya perlu ditanamkan sikap cinta terhadap kebangsaan, yang terjadi malah DEGRADASI kebangsaan yang kian membumbung tinggi. Budayakan do the best, kompetitif, prosedural dan disiplin terhadap tata etika serta aturan formal kehidupan berbangsa dan bernegara.
Apalah arti Peringatan HARDIKNAS...?
Kalimat ini sering terngiang dalam benak para kaum muda Indonesia. AMBAE (mari/ayo) kita mencermati makna terdalam dari kalimat tersebut.
Alasan demi alasan lahir atas kalimat di atas. Paling awal dinyatakan bahwa Organisasi BO (Budi Oetomo) bukanlah organisasi yang mendukung Kemerdekaan Indonesa, justru mendukung Penjajahan Belanda waktu itu. Bahkan bukanlah organisasi pertama di Indonesia, melainkan telah ada organisasi sebelumnya.
Perayaan demi perayaan, peringatan hari nasional apa pun. Saat ini dapat digambarkan seperti apa respon masyarakat dalam menyikapi peringatan tersebut. Mengapa ini terjadi, karena masyarakat mengganggap telah terjadi pembalikan fakta sejarah yang benar-benar menjadikan bangsa ini terkungkung sekian lamanya.
Tapi, patutkah kita tidak memperingati tiap hari besar dimaksud...?
Bagi Penulis, tidak perlu mempersoalkan peringatan itu mesti dilakukan atau dihilangkan. Yang terpenting adalah sebesar apa tindakan dan upaya kita dalam mengubah paradigma masyarakat agar bisa berpikir jernih demi kemajuan bangsa yang lebih baik. Sejarah tetaplah sejarah, bukan hanya menjadi hiasan belaka di masa silam.
Terpaku pada kalimat di atas, tidaklah akan menyelesaikan masalah yang menyelimuti Indonesia. Kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan kita siapa lagi.
Kalimat ini sering terngiang dalam benak para kaum muda Indonesia. AMBAE (mari/ayo) kita mencermati makna terdalam dari kalimat tersebut.
Alasan demi alasan lahir atas kalimat di atas. Paling awal dinyatakan bahwa Organisasi BO (Budi Oetomo) bukanlah organisasi yang mendukung Kemerdekaan Indonesa, justru mendukung Penjajahan Belanda waktu itu. Bahkan bukanlah organisasi pertama di Indonesia, melainkan telah ada organisasi sebelumnya.
Perayaan demi perayaan, peringatan hari nasional apa pun. Saat ini dapat digambarkan seperti apa respon masyarakat dalam menyikapi peringatan tersebut. Mengapa ini terjadi, karena masyarakat mengganggap telah terjadi pembalikan fakta sejarah yang benar-benar menjadikan bangsa ini terkungkung sekian lamanya.
Tapi, patutkah kita tidak memperingati tiap hari besar dimaksud...?
Bagi Penulis, tidak perlu mempersoalkan peringatan itu mesti dilakukan atau dihilangkan. Yang terpenting adalah sebesar apa tindakan dan upaya kita dalam mengubah paradigma masyarakat agar bisa berpikir jernih demi kemajuan bangsa yang lebih baik. Sejarah tetaplah sejarah, bukan hanya menjadi hiasan belaka di masa silam.
Terpaku pada kalimat di atas, tidaklah akan menyelesaikan masalah yang menyelimuti Indonesia. Kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan kita siapa lagi.
WHAT have given to INDONESIA
Kita Tingkatkan Ketahanan Masyarakat
Dalam Kerangka NKRI
Tingkatkan Kreatifitas, jangan hanya terpaku pada apa yang dapat diberikan Negara dan Pemerintah pada kita. Tapi, kreatiflah...
Kembangkan ide dan kreatifitas, gali sedalam-dalamnya potensi yang dimiliki. Yakin dan percaya bahwa tiap individu telah dibekali dengan segudang keahlian sejak LAHIR. Hanya saja butuh pemahaman guna mengimplementasikan segala kemampuan itu.
Tentunya mesti diawali dengan kata "BIASAKAN-lah". Semoga kita dapat TERBIASA hingga tercapailah KEMANDIRIAN.
BANGKIT dan terus MAJU
KENAPA TIDAK kalau ada upaya bro...
INSYA ALLAH, upaya yang ikhlas dan tulus akan menghasilkan karya terbaik.
Kembangkan ide dan kreatifitas, gali sedalam-dalamnya potensi yang dimiliki. Yakin dan percaya bahwa tiap individu telah dibekali dengan segudang keahlian sejak LAHIR. Hanya saja butuh pemahaman guna mengimplementasikan segala kemampuan itu.
Tentunya mesti diawali dengan kata "BIASAKAN-lah". Semoga kita dapat TERBIASA hingga tercapailah KEMANDIRIAN.
BANGKIT dan terus MAJU
KENAPA TIDAK kalau ada upaya bro...
INSYA ALLAH, upaya yang ikhlas dan tulus akan menghasilkan karya terbaik.
Download : Logo Harkitnas 102-2010.cdr
Sumber : Bonthain
My videos. Featured videos.
Guestbook
My photos. Now you know me.
My lifestream. Stay updated with me.
My favblog. Feeds from them.
Bonthain
Categories
2010
(1)
5 Oktober 2012
(1)
Allahu Akbar
(1)
Alumni
(1)
Ambae
(1)
Ambae.exe
(4)
Ambaeexe
(2)
Angkatan 86
(1)
Anila Bonthain
(3)
Arisan
(1)
Bantaeng
(1)
Bisnis Online
(2)
Bonthain
(2)
Bonthaink
(1)
Buah Hati
(1)
Bulan Suci
(1)
Bumi
(1)
Butta Toa
(1)
Chas Flow
(1)
Dai. Anak
(1)
Daily Profit Always
(1)
Ekonomi
(1)
Ekonomi Kreatif
(1)
Executif Go Green/
(1)
Gaharu Bonthain
(2)
Go Green
(1)
Hari Kebangkitan Nasional
(1)
Hari Raya 1431 H.
(1)
Hiburan
(1)
HUT TNI ke 67
(1)
Idul Fitri
(1)
ilmuwan
(1)
Informasi
(1)
JMC
(1)
JSS tripler
(1)
Justbeenpaid
(1)
Lebaran
(1)
Listrik
(1)
maaf lahir dan bathin
(1)
Mati Lampu
(1)
Minal Aidin
(1)
Pemadaman
(1)
Pemuda
(1)
Penghasilan tambahan
(1)
Pentas PAI
(1)
Pohon Karet
(1)
PT. Karya Damai Indonesia
(1)
PT. PLN
(1)
Ramadhan
(1)
Reuni
(1)
Reuni Perak Alumni 86 SMA Neg. 1
(1)
Sebaiknya
(1)
TNI.
(1)
Untuk Sang Buah Hatiku
(1)
Waktu
(1)
1 Response to "Harkitnas 102-2010"
mantap info na
Leave A Reply